Kamis, 29 Januari 2015

Masih Adakah

Kala petang datang membayang
Hatiku bimbang penuh keraguan
Jiwaku sakit perih merintih
Air mata membanjiri pipi

Kala petang datang menyambang
Sinar pilu kelamkan bayang-bayang
Jerit angan menghitamkan peraduan
Membuncah luka menghujam nestapa

Kala petang datang melanda
Resah di hati, gundah di jiwa
Seumpama kata dapat terucap
Ingin jiwa melepaskan jerat

Kala petang datang mendera
Tampaklah keputusasaan yang begitu menganga
Hingga akupun tak kuasa berkata
Hingga akupun tak kuasa bernada

Hinggapun kaki berjalan menembus waktu
Masa ini telah sesakkan dadaku
Berkali-kali ku mencoba
Berkali-kali ku kalungkan asa

Namun, ini tak jua berumpun
Akan bangkitnya cita beruntun

Oh Tuhan...
Antara hidup dan matiku kini tiada sekat
Seakan terbang jiwa yang melekat
Antara hitam yang kini memudarkan putih
Antara noda yang kini meninggalkan perih

Oh Tuhan...
Kehancuran seakan merajai segala tiba
Pecah cermin seribu
Pilu menderu mencerai kalbu
Melanglang riuh buluh penyamun
Menyibak rapuh badan meluruh

Oh Tuhan...
Kini tinggal ku seorang
Menanti ajal di pucuk kehancuran
Masih adakah pengampunan di ujung kemalangan?

By: Firman Maula S. (#masihadakah)

0 komentar :

Posting Komentar