Masih Adakah
Kala petang datang membayang
Hatiku bimbang penuh keraguan
Jiwaku sakit perih merintih
Air mata membanjiri pipi
Kala petang datang menyambang
Sinar pilu kelamkan bayang-bayang
Jerit angan menghitamkan peraduan
Membuncah luka menghujam nestapa
Kala petang datang melanda
Resah di hati, gundah di jiwa
Seumpama kata dapat terucap
Ingin jiwa melepaskan jerat
Kala petang datang mendera
Tampaklah keputusasaan yang begitu menganga
Hingga akupun tak kuasa berkata
Hingga akupun tak kuasa bernada
Hinggapun kaki berjalan menembus waktu
Masa ini telah sesakkan dadaku
Berkali-kali ku mencoba
Berkali-kali ku kalungkan asa
Namun, ini tak jua berumpun
Akan bangkitnya cita beruntun
Oh Tuhan...
Antara hidup dan matiku kini tiada sekat
Seakan terbang jiwa yang melekat
Antara hitam yang kini memudarkan putih
Antara noda yang kini meninggalkan perih
Oh Tuhan...
Kehancuran seakan merajai segala tiba
Pecah cermin seribu
Pilu menderu mencerai kalbu
Melanglang riuh buluh penyamun
Menyibak rapuh badan meluruh
Oh Tuhan...
Kini tinggal ku seorang
Menanti ajal di pucuk kehancuran
Masih adakah pengampunan di ujung kemalangan?
By: Firman Maula S. (#masihadakah)